Subscribe Us

Breaking News

Maluku Tentukan Sektor Prioritas untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Illustrasi gambar, sumber: Gemini AI


FORMOSA NEWS - Maluku – Provinsi Maluku telah menetapkan empat sektor ekonomi sebagai sektor prioritas dalam upaya mendorong pembangunan ekonomi daerah. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jeanee Belthia Nikijuluw dari Universitas Pattimura, yang menggunakan pendekatan Location Quotient (LQ), Shift Share (SS), dan Tipologi Klassen. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor; sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; serta sektor jasa pendidikan merupakan sektor unggulan yang memiliki daya saing dan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku.

Maluku memiliki karakteristik geografis yang unik dengan 92,4% wilayah berupa laut dan hanya 7,8% daratan. Tantangan utama pembangunan di provinsi ini adalah keterbatasan infrastruktur dan akses antarpulau, meskipun potensi sumber daya alamnya sangat besar, terutama di sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata. Penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan sektor-sektor unggulan berbasis potensi lokal sebagai penggerak utama ekonomi regional.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi basis utama ekonomi Maluku dengan kontribusi yang tinggi terhadap penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2022, sektor ini menyerap 33,54% tenaga kerja informal, disusul sektor perdagangan dan jasa lainnya masing-masing sebesar 22,21% dan 17,38%. Data ini diperkuat oleh nilai LQ sektor-sektor tersebut yang berada di atas 1, menunjukkan keunggulan lokal dibandingkan tingkat nasional.

Sementara itu, analisis Shift Share menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku selama periode 2011–2022 mengalami peningkatan nyata sebesar Rp131.178,60 miliar. Tiga sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan ini adalah sektor pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi kendaraan.

Tipologi Klassen mengklasifikasikan keempat sektor tersebut sebagai sektor prima dan berkembang cepat, berdasarkan kombinasi tingkat pertumbuhan dan kontribusi terhadap PDRB yang lebih tinggi dibandingkan rerata nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi Maluku masih bergantung pada sektor primer dan belum mengalami transformasi struktur ekonomi yang signifikan.

Penelitian ini merekomendasikan agar Pemerintah Provinsi Maluku memfokuskan kebijakan pembangunan ekonomi pada sektor-sektor prioritas tersebut, sekaligus memperhatikan potensi sektor lainnya. Pengembangan pusat-pusat industri berbasis hasil pertanian dan perikanan juga dinilai penting untuk menambah nilai ekonomi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Tidak ada komentar