Subscribe Us

Breaking News

Kemkominfo Hadirkan Internet Cepat untuk Sekolah di Bantul dan Sleman



FORMOSA NEW - Yogyakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemerataan akses digital di sektor pendidikan. Terbaru, Kemkominfo resmi menghubungkan layanan internet berkecepatan tinggi ke dua sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni di Kabupaten Bantul dan Sleman.

Fasilitas ini diberikan kepada Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMASR) 19 Bantul dan SMASR 20 Sleman sebagai bagian dari program transformasi digital pendidikan. Masing-masing sekolah kini dapat mengakses jaringan internet dengan kecepatan hingga 200 Mbps. Layanan ini diharapkan dapat memperkuat proses belajar-mengajar berbasis digital, serta mendukung kebutuhan pembelajaran daring.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa penyediaan jaringan ini bukan hanya untuk siswa dan guru, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sekolah. “Kami ingin memastikan bahwa internet cepat tidak hanya hadir di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan dukungan infrastruktur digital,” ujarnya saat kunjungan ke Yogyakarta.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkominfo, Wayan Toni Supriyanto, menambahkan bahwa proses instalasi jaringan serat optik dilakukan secara cepat dan efisien. Bahkan, dalam beberapa lokasi, pemasangan kabel hanya memerlukan waktu beberapa jam dari titik distribusi ke dalam gedung sekolah.

Langkah ini merupakan bagian dari target Kemkominfo untuk menghadirkan internet cepat di 65 titik Sekolah Rakyat di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, kolaborasi lintas kementerian juga sedang dijalankan untuk menyusun kurikulum digital yang relevan, serta menyalurkan perangkat pendukung seperti laptop atau tablet bagi para siswa.

Kehadiran jaringan internet berkecepatan tinggi ini diharapkan mampu mendorong kualitas pendidikan, memperkuat literasi digital, serta membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap sumber informasi dan teknologi. Pemerintah optimis bahwa inisiatif ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Tidak ada komentar