FORMOSA NEWS - Gen Z sering
kali dianggap sebagai penyumbang pengangguran karena sejumlah faktor yang
mempengaruhi kesiapan mereka di pasar kerja. Meskipun mereka dikenal sebagai
digital natives, banyak yang tidak memiliki keterampilan praktis yang sesuai
dengan kebutuhan industri, seperti komunikasi dan manajemen waktu. Harapan
karir yang tinggi juga menjadi tantangan, di mana mereka lebih memilih
pekerjaan yang sejalan dengan nilai pribadi daripada menerima posisi yang
dianggap "tidak memadai." Selain itu, ketidakpastian ekonomi dan
persaingan yang ketat membuat mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan, sementara
kekurangan pengalaman kerja menciptakan "lingkaran setan" di mana
mereka membutuhkan pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi tidak dapat
memperoleh pengalaman tanpa pekerjaan. Meskipun ada dorongan untuk
berwirausaha, tidak semua usaha berhasil, sehingga banyak dari mereka kembali
mengalami pengangguran.
Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk membantu Gen Z mengatasi
tantangan ini dan mengurangi angka pengangguran di kalangan mereka. Disisi
lain, kreativitas digital yang dimiliki oleh Generasi Z (Gen Z) menjadi
kekuatan yang sangat potensial dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) di Indonesia. Di tengah tantangan pengangguran yang kian meningkat,
generasi ini menawarkan berbagai solusi inovatif yang dapat memperkuat posisi
UMKM di pasar. Pertama, kemampuan Gen Z dalam menguasai teknologi dan media
sosial memungkinkan mereka untuk membantu UMKM dalam memperluas jangkauan
pasar. Dengan strategi pemasaran digital yang tepat, produk lokal dapat dengan
mudah dikenal oleh konsumen di berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara. Gen
Z yang tumbuh di era digital memiliki pemahaman yang mendalam tentang tren
online, yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kampanye pemasaran yang
menarik.
Kedua,
kreativitas Gen Z dalam menciptakan konten visual dan audio-visual juga menjadi
aset berharga. Mereka dapat menghasilkan konten menarik yang dapat meningkatkan
brand awareness dan engagement. Misalnya, melalui video pendek di platform
seperti TikTok dan Instagram, mereka bisa membantu UMKM menarik perhatian
konsumen dengan cara yang lebih segar dan interaktif. Selanjutnya, keterampilan
Gen Z dalam beradaptasi dengan perubahan sangat penting bagi UMKM. Di dunia
yang cepat berubah, inovasi menjadi kunci untuk bertahan. Gen Z cenderung
berpikiran terbuka dan siap mencoba pendekatan baru, yang dapat mendorong UMKM
untuk berinovasi dalam produk dan layanan mereka
Namun, untuk
mengoptimalkan potensi ini, perlu ada kolaborasi antara generasi muda dan para
pemilik UMKM. Program pelatihan dan inkubasi usaha yang melibatkan Gen Z dapat
memberikan mereka pengalaman langsung serta pengetahuan yang diperlukan untuk
membantu mengembangkan bisnis. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga
pendidikan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kolaborasi ini sangat
penting. Secara keseluruhan, kreativitas digital Gen Z memiliki potensi besar
untuk membantu mengurangi pengangguran dan memajukan UMKM. Dengan menggabungkan
inovasi, teknologi, dan semangat kewirausahaan, generasi ini dapat menjadi
motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan. Untuk itu, kita perlu memberi ruang
dan dukungan bagi mereka untuk berkontribusi secara maksimal.
Penulis : Gleydis Harwida
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen, Universitas Negeri Malang
Dosen Perbankan Syariah, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Posting Komentar
0Komentar