UM Gelar Workshop Sustainability Management Dorong Kampung Gatot Lebih Berkelanjutan
FORMOSA NEWS - Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, terus melakukan berbagai pelatihan untuk mendukung keberlanjutan program pengembangan Kampung Gatot. Pada Kamis (14/8/2025), tim dari Universitas Negeri Malang (UM) bersama pendamping program mengadakan Workshop Sustainability Management di Balai Desa Ngebruk.
Dalam pemaparan tim UM, keberlanjutan tidak hanya berarti menjaga produksi tetap stabil, tetapi juga memastikan bahwa prosesnya ramah lingkungan, melibatkan masyarakat sekitar, dan mampu menciptakan nilai ekonomi jangka panjang. Salah satu materi yang dibahas adalah pentingnya manajemen limbah produksi pangan agar tidak mencemari lingkungan, serta strategi efisiensi energi sederhana yang bisa diterapkan oleh masyarakat.
Kegiatan ini berfokus pada bagaimana pengelolaan usaha
pangan lokal dan wisata edukasi di Kampung Gatot bisa berjalan secara
berkelanjutan, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Para peserta
workshop terdiri dari pelaku UMKM Gatot, perangkat desa, serta mahasiswa yang
sedang melakukan pendampingan.
Selain itu, peserta juga diajak untuk memahami konsep
keberlanjutan dari sisi ekonomi. Pencatatan keuangan digital, keterbukaan dalam
arus kas usaha, hingga perencanaan jangka panjang menjadi poin penting. “Kalau
usaha ini ingin terus berjalan, semua pihak harus punya pemahaman yang sama
tentang bagaimana mengelolanya. Tidak hanya soal produksi, tapi juga
perencanaan dan evaluasi ke depan,” jelas salah satu pemateri dari tim UM.
Diskusi interaktif juga mengemuka dalam sesi tanya
jawab. Beberapa pelaku UMKM menyoroti tantangan menjaga konsistensi kualitas
produk ketika permintaan meningkat. Ada pula masukan dari perangkat desa agar
masyarakat lebih dilibatkan dalam perawatan fasilitas umum yang nantinya akan
mendukung daya tarik wisata Kampung Gatot.
Workshop ditutup dengan penyusunan catatan bersama
mengenai langkah-langkah keberlanjutan. Beberapa poin yang disepakati antara
lain menjaga higienitas sesuai standar PIRT, memperluas promosi digital melalui
media sosial, serta mengembangkan lima spot foto budaya yang akan mendukung
daya tarik wisata.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan masyarakat Kampung Gatot semakin siap dalam mengelola potensi lokal secara berkelanjutan. Ke depan, kegiatan serupa akan menjadi agenda rutin agar pengembangan Kampung Gatot tidak hanya berjalan sesaat, tetapi bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi warga desa.
Tidak ada komentar