Subscribe Us

Breaking News

Kampung Gatot Gelar Workshop Produksi dan Keamanan Pangan, Warga Dibekali Standar Higienis PIRT

Sumber Foto: Dokumentasi Adrian Hartanto

FORMOSA NEWS - Kampung Gatot di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, mulai berbenah untuk mengembangkan produk lokalnya. Salah satu upayanya diwujudkan melalui Workshop Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi dan Keamanan Pangan yang digelar pada Kamis (24/7/2025) di Balai Desa Ngebruk.

Peserta diajak memahami pentingnya menjaga kebersihan sejak tahap awal produksi. Mulai dari pemilihan singkong yang bebas getah berlebihan, pengeringan dengan metode tepat, hingga penggunaan wadah yang higienis. Semua tahap ini dibingkai dengan tujuan agar produk tidak hanya tahan lama, tetapi juga aman dikonsumsi oleh masyarakat luas.

Acara ini menghadirkan tim akademisi dari Universitas Negeri Malang (UM) yang secara khusus memberikan materi serta pendampingan kepada masyarakat pengelola produk gatot. Workshop ini menjadi bagian penting dari rangkaian program revitalisasi Kampung Gatot yang menekankan pada kualitas, higienitas, dan legalitas pangan lokal.

Dalam sesi pembuka, tim UM menjelaskan bahwa penerapan SOP produksi bukan sekadar aturan formalitas, tetapi langkah strategis agar produk gatot memenuhi standar PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Hal ini mencakup proses seleksi bahan baku, pengolahan, pengemasan, hingga penyimpanan produk.

Sumber Foto: Dokumentasi Adrian Hartanto

Di momen ini, banyak peserta yang terlihat aktif bertanya. Sebagian besar mereka terbiasa memproduksi gatot secara turun-temurun tanpa memperhatikan aspek standar produksi. Dengan adanya simulasi ini, warga merasa mendapatkan pengalaman baru yang bisa langsung diterapkan di rumah masing-masing.

Kepala Desa Ngebruk dalam sambutannya menegaskan bahwa penerapan SOP produksi adalah fondasi penting menuju pencapaian target produksi 150 kg per bulan atau sekitar 5 kg per hari. Selain meningkatkan kualitas, penerapan SOP juga membuka peluang lebih besar agar produk gatot bisa dipasarkan secara digital melalui media sosial dan website resmi yang tengah disiapkan.

Lebih jauh, workshop ini diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat bahwa keamanan pangan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Dengan standar yang baik, produk lokal tidak hanya disukai masyarakat sekitar, tetapi juga bisa diterima pasar yang lebih luas, bahkan wisatawan yang berkunjung.

Melalui workshop ini, Kampung Gatot semakin dekat pada visinya sebagai pusat pangan tradisional yang higienis, berkualitas, dan siap bersaing. Kegiatan ini bukan hanya tentang memperbaiki cara produksi, tetapi juga tentang menyiapkan masyarakat agar lebih percaya diri dalam memasarkan produk warisan budaya lokal ke dunia luar.



Tidak ada komentar