Mahasiswa UKIM Bangun Sistem Jaringan di SMK Negeri 5 Tanimbar, Hasilkan Lonjakan Koneksi Signifikan
Proses Pemasangan Antena |
Proses Pemasangan Kabel Koaksial - Antena – Modem |
Penelitian dilakukan menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain One-Group Pretest–Posttest. Sebelum perbaikan dilakukan, kondisi infrastruktur jaringan tergolong minim: hanya terdapat satu modem Orbit Huawei B320-923, satu access point TP-Link 8 port, dan tujuh unit PC tanpa penguat sinyal. Kecepatan unduh hanya 1,21 Mbps, kecepatan unggah 1,85 Mbps, serta latensi sangat tinggi di angka 791 ms. Kondisi ini menyulitkan pelaksanaan ANBK dan proses belajar daring di sekolah.
Hasil tes kecepatan setelah implementasi |
Solusi diterapkan melalui beberapa tahapan penting. Tim peneliti menginstal antena Yagi, menarik kabel coaxial sepanjang 15 meter, memasang konektor modem, serta merombak ulang topologi jaringan dan pengaturan alamat IP. Antena Yagi digunakan untuk menangkap sinyal dari BTS terdekat, dipasang di lokasi tinggi dengan posisi terarah langsung ke sumber sinyal menggunakan bantuan aplikasi NetMonitor.
Hasil pengujian setelah implementasi menunjukkan lonjakan performa: kecepatan unduh meningkat menjadi 3,90 Mbps, unggah menjadi 5,58 Mbps, dan latensi turun drastis ke 43 ms. Ini berarti peningkatan lebih dari 200% dalam kualitas koneksi dan perluasan jangkauan sinyal hingga mencakup seluruh laboratorium komputer sekolah.
Penerapan teknik ini membuktikan bahwa sekolah di wilayah 3T pun dapat mengakses jaringan internet yang layak dengan pendekatan teknis yang sederhana namun efektif. Para peneliti juga merekomendasikan pengembangan lebih lanjut, seperti penerapan VLAN, sistem firewall, hingga manajemen bandwidth, untuk mendukung efisiensi dan keamanan jaringan dalam jangka panjang.
Tidak ada komentar