Bumi Riau Terbakar, 44 Tersangka Pembakar Lahan Diamankan
![]() | |
|
“Penegakan hukum sedang berjalan. Jumlah tersangka saat ini ada 44 orang. Kami berharap ini memberikan efek jera bagi masyarakat dan menghentikan kebiasaan membakar lahan,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya, Rabu (23/7).
Ia menegaskan bahwa penyebab utama karhutla di Riau berasal dari aktivitas manusia, bukan faktor alam seperti kekeringan. Pembakaran lahan dengan sengaja untuk kepentingan pembukaan lahan baru disebut sebagai praktik yang masih terus berulang setiap tahun.
“Ini bukan karena cuaca atau alam. Kami menyaksikan langsung, banyak titik api berasal dari ulah manusia. Ini harus dihentikan. Jangan terus menerus dibiarkan,” tegasnya.
BNPB pun mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Jika ditemukan indikasi pembakaran, warga diminta segera melaporkan kepada aparat setempat seperti TNI, Polri, atau perangkat desa agar dapat segera ditindaklanjuti.
Dalam upaya pemadaman, Suharyanto menyampaikan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) yang mulai dijalankan sejak Senin (21/7) telah menunjukkan hasil positif. Titik panas (hotspot) dilaporkan mulai berkurang, terutama setelah hujan buatan berhasil turun di beberapa area terdampak.
“OMC ini sangat efektif dalam memadamkan karhutla, apalagi di lahan gambut. Permukaan bisa saja padam, tetapi di bawahnya masih membara. Hujan buatan sangat membantu membasahi hingga ke dalam,” jelasnya.
Selain metode pemadaman udara, BNPB juga memperkuat pasukan darat. Sebanyak 400 personel tambahan dari jajaran Polres dan Kodim akan dikerahkan ke empat wilayah prioritas, yaitu Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Kota Dumai.
“Pasukan darat ini bertugas melakukan pemadaman selama satu bulan. Setelah itu, mereka juga akan melakukan patroli dan edukasi ke masyarakat untuk mencegah pembakaran lahan,” tutur Suharyanto.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi terpadu untuk menanggulangi kebakaran hutan yang terus mengancam kesehatan, lingkungan, dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Riau.
Tidak ada komentar