Cara Mengatasi Perasaan Overwhelmed Dalam Dunia Akademik

Godday
By -
0



FORMOSA NEWS-Perasaan tertekan, kewalahan, atau overwhelmed adalah pengalaman yang sangat umum di dunia akademik. Seiring dengan tuntutan akademik yang semakin meningkat, banyak mahasiswa merasa kesulitan untuk mengelola beban tugas, ujian, proyek, dan berbagai tanggung jawab lainnya. Perasaan overwhelmed bisa muncul ketika tugas akademik menumpuk, waktu terasa semakin sedikit, atau harapan dari diri sendiri dan orang lain terasa terlalu besar untuk dipenuhi.

Meskipun perasaan overwhelmed bisa sangat menguras tenaga dan emosional, hal tersebut bukan berarti mahasiswa harus merasa terjebak atau tidak dapat menghadapinya. Ada banyak cara untuk mengatasi perasaan tersebut dan kembali merasa lebih terkendali dalam kehidupan akademik. Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan lengkap tentang cara mengatasi perasaan overwhelmed di dunia akademik. Dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat menghadapi tantangan akademik dengan lebih efektif dan tetap menjaga kesejahteraan mental serta fisik.


1. Penyebab Utama Perasaan Overwhelmed dalam Dunia Akademik


Sebelum membahas cara mengatasi perasaan overwhelmed, penting untuk memahami terlebih dahulu penyebab-penyebab yang seringkali memicu perasaan tersebut di dunia akademik. Beberapa penyebab umum antara lain:


a. Beban Akademik yang Berlebihan


Beban tugas kuliah yang terus meningkat, ujian yang semakin dekat, dan proyek-proyek besar yang menunggu untuk diselesaikan sering kali membuat mahasiswa merasa kewalahan. Ketika ada terlalu banyak yang harus dikerjakan dalam waktu terbatas, perasaan overwhelmed pun muncul.


b. Kurangnya Manajemen Waktu yang Baik


Banyak mahasiswa kesulitan mengatur waktu dengan efektif, terutama ketika ada banyak hal yang perlu dikerjakan. Ketidakmampuan untuk memprioritaskan tugas atau membagi waktu dengan bijak bisa menyebabkan perasaan terjebak dalam tumpukan pekerjaan yang tak ada habisnya.


c. Perfeksionisme


Harapan yang tinggi terhadap diri sendiri sering kali menjadi akar dari perasaan overwhelmed. Mahasiswa yang memiliki standar yang sangat tinggi dalam segala hal cenderung merasa tertekan untuk selalu mencapai kesempurnaan, yang membuat mereka merasa kewalahan saat menghadapi kesulitan atau kegagalan.


d. Tekanan Sosial dan Keluarga


Tekanan untuk tampil baik di depan keluarga, teman-teman, atau bahkan dosen bisa memberikan beban emosional yang sangat besar. Ekspektasi yang tinggi dari orang lain terkadang menjadi sumber perasaan overwhelmed bagi mahasiswa.


e. Kurangnya Dukungan Sosial


Ketika mahasiswa merasa kesepian atau tidak memiliki cukup dukungan sosial dari teman-teman atau keluarga, mereka mungkin merasa lebih terisolasi dan kesulitan mengatasi tekanan akademik yang mereka hadapi. Dukungan sosial yang minim bisa memperburuk perasaan overwhelmed.


2. Strategi untuk Mengatasi Perasaan Overwhelmed dalam Dunia Akademik


Ada berbagai cara untuk mengatasi perasaan overwhelmed dalam dunia akademik. Berikut ini adalah beberapa strategi yang terbukti efektif untuk membantu mahasiswa mengelola beban akademik mereka dengan lebih baik.


a. Mengatur dan Mengelola Waktu dengan Baik


Salah satu penyebab utama perasaan overwhelmed adalah kesulitan dalam mengelola waktu. Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengatur jadwal dengan lebih baik. Dengan perencanaan yang matang, mahasiswa dapat menyelesaikan tugas dengan lebih efisien dan menghindari stres karena waktu yang terbatas.


Cara mengelola waktu dengan efektif:


  1. Buat Daftar Prioritas Tugas: Mulailah dengan mencatat semua tugas yang perlu diselesaikan dan tentukan mana yang paling mendesak. Gunakan metode seperti Eisenhower Matrix untuk memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya.
  2. Bagi Tugas Menjadi Bagian Kecil: Daripada mengerjakan tugas besar sekaligus, coba pecah tugas tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Ini akan membuat pekerjaan terasa lebih ringan dan lebih mudah untuk diselesaikan.
  3. Gunakan Teknik Pomodoro: Teknik Pomodoro melibatkan pembagian waktu kerja menjadi 25 menit kerja fokus, diikuti dengan 5 menit istirahat. Setelah 4 sesi Pomodoro, ambil istirahat lebih panjang, sekitar 15-30 menit. Teknik ini membantu meningkatkan produktivitas tanpa menyebabkan kelelahan berlebih.
  4. Tentukan Batas Waktu untuk Setiap Tugas: Tentukan berapa lama Anda akan mengerjakan setiap tugas dan berusaha untuk tidak melebihi waktu tersebut. Ini akan membantu Anda tetap fokus dan menghindari rasa terjebak dalam satu pekerjaan.

b. Mengatur Harapan dan Meminimalkan Perfeksionisme


Perfeksionisme dapat menjadi salah satu sumber terbesar dari perasaan overwhelmed. Mahasiswa sering kali merasa bahwa mereka harus mencapai hasil sempurna dalam segala hal, baik itu tugas, ujian, atau interaksi sosial. Padahal, standar yang tidak realistis ini bisa membuat Anda merasa lelah dan stres.

Cara mengatasi perfeksionisme:


  1. Tetapkan Tujuan yang Realistis: Alih-alih berfokus pada hasil yang sempurna, cobalah untuk menetapkan tujuan yang realistis dan terukur. Pahami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
  2. Berikan Diri Anda Waktu untuk Menyelesaikan Pekerjaan dengan Cukup: Terkadang, rasa tertekan datang karena perasaan terburu-buru untuk menyelesaikan sesuatu dengan cepat. Pastikan Anda memberikan cukup waktu untuk menyelesaikan tugas dengan baik, tetapi tanpa terlalu menuntut kesempurnaan.
  3. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil: Cobalah untuk menikmati setiap langkah dalam belajar atau bekerja, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Ini akan mengurangi rasa stres dan membuat Anda lebih menghargai perjalanan akademik Anda.

c. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik


Kesehatan mental dan fisik yang buruk dapat memperburuk perasaan overwhelmed. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Mahasiswa sering kali mengabaikan kebutuhan fisik mereka ketika mereka terlalu fokus pada akademik, tetapi ini justru akan menambah rasa kelelahan dan tekanan.


Cara menjaga kesehatan mental dan fisik:


  1. Tidur yang Cukup: Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan otak untuk fokus dan menyimpan informasi. Pastikan Anda tidur cukup setiap malam agar tubuh dan pikiran dapat pulih dengan baik.
  2. Olahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, berlari, atau yoga.
  3. Meditasi dan Relaksasi: Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk berlatih teknik relaksasi ini.
  4. Makan Makanan Sehat: Nutrisi yang baik sangat penting untuk menjaga energi dan fokus. Hindari makanan yang dapat meningkatkan kecemasan, seperti kafein atau makanan yang mengandung gula tinggi, dan pilih makanan bergizi yang memberi energi tubuh.

d. Berbicara dengan Seseorang atau Mencari Dukungan Sosial


Perasaan overwhelmed seringkali disebabkan oleh isolasi sosial. Ketika mahasiswa merasa kesulitan mengatasi tekanan akademik sendirian, berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang konselor bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan perasaan tersebut. Dukungan sosial sangat penting dalam mengatasi stres.


Cara mencari dukungan sosial:


  1. Bicara dengan Teman atau Keluarga: Jangan ragu untuk berbicara dengan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang Anda rasakan. Mereka mungkin bisa memberikan perspektif baru atau sekadar memberi dukungan emosional.
  2. Cari Dukungan dari Dosen atau Pembimbing Akademik: Jika Anda merasa terbebani dengan tugas atau kesulitan akademik, berbicara dengan dosen atau pembimbing akademik bisa membantu. Mereka mungkin dapat memberikan saran atau solusi untuk meringankan beban Anda.
  3. Gunakan Layanan Konseling Kampus: Banyak kampus menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa yang mengalami stres atau kecemasan. Konselor kampus dapat membantu Anda mengelola perasaan overwhelmed dan memberikan strategi untuk menghadapinya.

e. Mengatur Ekspektasi dengan Diri Sendiri


Seringkali, perasaan overwhelmed datang karena harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri. Anda mungkin merasa bahwa Anda harus selalu tampil sempurna, selalu berhasil dalam setiap ujian, atau memenuhi standar tinggi yang Anda tetapkan. Mengatur ekspektasi dengan diri sendiri sangat penting agar Anda dapat merasa lebih damai dan terkendali.


Cara mengatur ekspektasi:


  1. Fokus pada Progres, Bukan Kesempurnaan: Pahami bahwa proses belajar adalah tentang perkembangan, bukan tentang mencapai kesempurnaan dalam setiap aspek. Fokuslah pada kemajuan yang Anda buat, bukan pada kesalahan atau kegagalan kecil.
  2. Beri Diri Anda Kelonggaran: Terkadang, Anda tidak akan bisa menyelesaikan segala sesuatunya dengan sempurna, dan itu tidak masalah. Beri diri Anda izin untuk tidak selalu menjadi yang terbaik, dan hargai usaha yang telah Anda lakukan.

3. Menghadapi Tantangan Akademik dengan Mentalitas yang Positif


Mentalitas positif adalah kunci utama dalam mengatasi perasaan overwhelmed. Dengan melihat tantangan akademik sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, mahasiswa dapat meredakan kecemasan dan stres yang terkait dengan pekerjaan mereka. Ketika Anda menghadapi tugas atau ujian, cobalah untuk melihatnya sebagai langkah menuju pertumbuhan pribadi, bukan sebagai beban yang harus diselesaikan.


4. Kesimpulan


Perasaan overwhelmed dalam dunia akademik adalah hal yang wajar dan sering dialami oleh mahasiswa. Namun, perasaan tersebut dapat dikelola dengan baik jika mahasiswa menerapkan strategi-strategi yang efektif, seperti mengatur waktu dengan bijak, menjaga kesehatan fisik dan mental, mengelola ekspektasi, serta mencari dukungan sosial. Dengan pendekatan yang tepat, mahasiswa tidak hanya bisa menghadapi tekanan akademik dengan lebih baik, tetapi juga dapat tetap merasa seimbang dan bahagia selama perjalanan akademiknya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)