“Saya lebih suka beli produk lokal karena kualitasnya udah bagus banget dan desainnya unik. Apalagi kalau brand-nya peduli lingkungan,” ujar Dimas (22), mahasiswa dan penggiat fashion lokal.
TikTok menjadi wadah yang efektif bagi Gen Z untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap produk lokal. Mereka membuat video unboxing, review jujur, hingga tutorial styling menggunakan barang-barang dari UMKM lokal. Konten-konten seperti ini bukan hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga mendongkrak penjualan.
Menurut laporan dari Kementerian Koperasi dan UKM (2024), terjadi peningkatan penjualan produk lokal sebesar 30% dalam dua tahun terakhir, sebagian besar didorong oleh promosi yang dilakukan Gen Z di media sosial.
Brand-brand lokal seperti Eiger, Scarlett, Erigo, dan Somethinc adalah contoh produk yang naik daun berkat dukungan digital dari generasi muda ini. Tak hanya sebagai konsumen, Gen Z juga terlibat aktif sebagai reseller, brand ambassador, bahkan mendirikan brand sendiri.
“Gen Z itu nggak cuma konsumtif, tapi mereka punya keinginan untuk mendukung ekonomi lokal dan memberdayakan komunitas,” ujar Amelia Rahayu, pakar komunikasi digital dari Universitas Padjadjaran.
Dukungan Gen Z terhadap produk lokal tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga membangun kebanggaan terhadap identitas budaya Indonesia yang dikemas secara modern dan relevan dengan gaya hidup masa kini.
0 Komentar