70 Persen Dosen PTS Bergaji Dibawah Rp 3 juta

lusius-sinurat
By -
0

FORMOSA NEWS, Jakarta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito, angkat bicara soal keluhan yang disampaikan oleh Serikat Pekerja Kampus (SPK) yang menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Khusus di PTS, rendahnya gaji dosen bergantung pada status kepegawaian dosen dan sumber daya yayasan yang menyediakan pendidikan tinggi. 

Warsito menjelaskan, setiap yayasan memiliki aturan masing-masing. Dia mencontohkan, dosen tetap mendapat gaji tetap dan honor jam/SKS kuliah sedangkan dosen tidak tetap hanya mendapat honor sesuai dengan jumlah SKS. 

"Besarnya honor sangat dipengaruhi oleh sumberdaya yayasan. Ada yang mampu menggaji tinggi, bahkan ada PTS yang menggaji dosennya dengan gaji yang jauh lebih tinggi daripada dosen PTN," ujarnya. 

Lebih lanjut, Warsito mengakui adanya yayasan atau PTS yang tidak sehat di mana sumber dayanya rendah. Dia menduga dosen yang mengajar di PTS inilah yang mengalami kekurangan pendapatan sehingga bekerja sampingan. 

Warsito mengklaim pemerintah memiliki komitmen untuk mengintervensi program dan dukungan tidak hanya bagi PTN, namun juga PTS. 

Sebenarnya, pemerintah juga sudah memberikan dukungan tunjangan sertifikasi dosen (serdos) bagi dosen di PTS.

"Selain tetap memberikan dukungan tunjangan serdos, upaya pemerintah saat ini adalah mendorong penyatuan dua atau lebih yayasan atau PTS menjadi satu sehingga sumber daya dapat disatukan," tuturnya. 

Sekitar 76 persen dosen mengaku harus mengambil pekerjaan sampingan karena rendahnya gaji dosen. 

Pekerjaan itu membuat tugas utama mereka sebagai dosen menjadi terhambat dan berpotensi menurunkan kualitas pendidikan. 

tentu, dosen di universitas swasta jauh lebih rentan terhadap gaji rendah. Peluangnya tujuh kali lebih tinggi untuk menerima gaji bersih kurang dari Rp 2 juta. 

Sebanyak 61 persen responden merasa kompensasi mereka tidak sejalan dengan beban kerja dan kualifikasi mereka. 

Editor : Muti Amanda Chairiyah

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)