Diskusi kami, tidak lain, yakni masa depan ilmu pemasaran
digital yang saat ini (Akhir tahun 2025) sedang hebat hebatnya mendapat
pengaruh dari teknologi Kecerdasan Buatan (AI).
10 Tahun belakangan ini, para pelaku pemasaran digital
bekerja keras menerapkan Teknik SEO untuk berada di posisi paling atas
pencarian google, dengan kehadiran AI, situasi telah berubah.
Pada November 2022, OpenAI resmi merilis CHATGPT
3.5 dan dalam satu minggu sudah mencapai 1 juta pengguna. Menurut majalah Times
(2025) pengguna harian ChatGPT diperkirakan mencapai 800-900juta
pengguna aktif mingguan, sedangkan Gemini Google menyusul dengan 450-460
juta pengguna bulanan.
Tidak hanya Chatgpt dan gemini, model-model generatif lain
seperti Perplexity.ai, Claude, dan Llama, mampu tidak hanya menyajikan
rangkuman informasi, tetapi juga memberikan rekomendasi, interpretasi, dan
penilaian berdasarkan kumpulan sumber dari internet.
Tadinya, melalui SEO, google hanya memberikan beberapa
rekomendasi website (link) untuk pengguna klik, dan selanjutnya untuk dibaca dan diambil
informasinya. Saat ini berbeda, ChatGPT , gemini dan model AI lainnya memberikan
informasi yang sudah diringkas dan siap pakai.
Pertanyaan selanjutnya Adalah, bagaimana caranya agar produk muncul di pencarian ChatGPT atau Gemini, bahkan jika memungkinkan,
bagaimana caranya agar produk direkomendasikan!
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, muncul satu metode baru
yakni Generative Engine Marketing (GEM). Melalui metode ini, konten
dioptimalkan (content engineering) agar muncul dan direkomendasikan oleh ChatGPT dkk.
Tahun 2024 lalu, beberapa peneliti dari Indian Institute of
Technology (IIT) Delhi, Princeton University, Allen Institute for AI (AI2), dan
University of Maryland, Amerika Serikat (Aggarwal et al., 2024) memperkenalkan
konsep Generative Engine Optimization (GEO) sebagai metode awal untuk
meningkatkan visibilitas konten dalam jawaban mesin generative AI.
Metode yang
yang ditemukan ini menyatakan bahwa teknik optimasi seperti penambahan data
statistik, peningkatan kejelasan teks, penambahan kutipan, dan peningkatan
koherensi dapat meningkatkan visibilitas konten hingga 40% dalam output mesin generative
AI.
Oleh karena itu, peran seorang pemasar digital akan
mengalami perubahan, yang tadinya SEO dan copywriter specialist akan berubah
menjadi AI Narrative Architect, Prompt Strategist, Knowledge Graph Manager dan
atau AI Trust Engineer.
Seorang pemasar digital masa depan harus paham AI system
behavior, Bias & trust, Data governance dan Regulation (EU AI Act, dsb.) Sehingga profesi pemasar digital dituntut menjadi pemasar yang memiliki kemampuan
multidisiplin.
Tidak hanya dunia pemasaran, kurikulum mata kuliah pemasaran
di kampus bisnispun akan mengalami
perubahan. Mahasiswa akan perlu mempelajari Generative Engine Marketing (GEM), AI-driven
Consumer Behavior, Narrative Strategy for AI Systems, Digital Ethics & Trust
Marketing, Data Storytelling & Knowledge Graph dll.
Penulis:
Genesis Sembiring Depari, S.Pd, MBA, Ph.D
Dosen dan Peneliti, Universitas Sumatera Utara (USU)
0 Komentar