Ini Masa Depan Dunia Pemasaran! Pengusaha Wajib Bersiap?



FORMOSA NEWS -Medan, 19 Desember 2025 - Beberapa waktu lalu, saya berdiskusi dengan bos saya Ibu Prof. Dr. Meilita Tryana Sembiring, S.T., M.T yakni Ketua Prodi Magister Manajemen, Universitas Sumatera Utara (USU). Meskipun disiplin keilmuan beliau ada di bidang supply chain manajemen, saya harus akui beliau punya pengetahuan dan ilmu yang kuat akan pemasaran digital.

 Diskusi kami, tidak lain, yakni masa depan ilmu pemasaran digital yang saat ini (Akhir tahun 2025) sedang hebat hebatnya mendapat pengaruh dari teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

 10 Tahun belakangan ini, para pelaku pemasaran digital bekerja keras menerapkan Teknik SEO untuk berada di posisi paling atas pencarian google, dengan kehadiran AI, situasi telah berubah.

 Pada November 2022, OpenAI resmi merilis CHATGPT 3.5 dan dalam satu minggu sudah mencapai 1 juta pengguna. Menurut majalah Times (2025) pengguna harian ChatGPT diperkirakan mencapai 800-900juta pengguna aktif mingguan, sedangkan Gemini Google menyusul dengan 450-460 juta pengguna bulanan.

 Tidak hanya Chatgpt dan gemini, model-model generatif lain seperti Perplexity.ai, Claude, dan Llama, mampu tidak hanya menyajikan rangkuman informasi, tetapi juga memberikan rekomendasi, interpretasi, dan penilaian berdasarkan kumpulan sumber dari internet.

 Tadinya, melalui SEO, google hanya memberikan beberapa rekomendasi website (link) untuk pengguna klik, dan selanjutnya untuk dibaca dan diambil informasinya. Saat ini berbeda, ChatGPT , gemini dan model AI lainnya memberikan informasi yang sudah diringkas dan siap pakai.

 Pertanyaan selanjutnya Adalah, bagaimana caranya agar produk muncul di pencarian ChatGPT atau Gemini, bahkan jika memungkinkan, bagaimana caranya agar produk direkomendasikan!

 Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, muncul satu metode baru yakni Generative Engine Marketing (GEM). Melalui metode ini, konten dioptimalkan (content engineering) agar muncul dan direkomendasikan oleh ChatGPT dkk.

 Tahun 2024 lalu, beberapa peneliti dari Indian Institute of Technology (IIT) Delhi, Princeton University, Allen Institute for AI (AI2), dan University of Maryland, Amerika Serikat (Aggarwal et al., 2024) memperkenalkan konsep Generative Engine Optimization (GEO) sebagai metode awal untuk meningkatkan visibilitas konten dalam jawaban mesin generative AI. 

Metode yang yang ditemukan ini menyatakan bahwa teknik optimasi seperti penambahan data statistik, peningkatan kejelasan teks, penambahan kutipan, dan peningkatan koherensi dapat meningkatkan visibilitas konten hingga 40% dalam output mesin generative AI.

Oleh karena itu, peran seorang pemasar digital akan mengalami perubahan, yang tadinya SEO dan copywriter specialist akan berubah menjadi AI Narrative Architect, Prompt Strategist, Knowledge Graph Manager dan atau AI Trust Engineer.

 Seorang pemasar digital masa depan harus paham AI system behavior, Bias & trust, Data governance dan Regulation (EU AI Act, dsb.) Sehingga profesi pemasar digital dituntut menjadi pemasar yang memiliki kemampuan multidisiplin.

 Tidak hanya dunia pemasaran, kurikulum mata kuliah pemasaran di kampus bisnispun  akan mengalami perubahan. Mahasiswa akan perlu mempelajari Generative Engine Marketing (GEM), AI-driven Consumer Behavior, Narrative Strategy for AI Systems, Digital Ethics & Trust Marketing, Data Storytelling & Knowledge Graph dll.


Genesis Sembiring Depari, Dosen dan peneliti dari Universitas Sumatera Utara (USU)
Penulis: 
Genesis Sembiring Depari, S.Pd, MBA, Ph.D
Dosen dan Peneliti, Universitas Sumatera Utara (USU)  


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar