Subscribe Us

Breaking News

Konten Kreatif Angkat Gatot, UM Dukung Branding Kampung Kuliner Lokal di Kampung Gatot, Malang

Sumber Foto: Dokumentasi Adrian Hartanto

FORMOSA NEWS - Sumberpucung, 28 Juli 2025 — Tim dari Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Workshop Pemasaran Digital dan Konten di Cafe Koka, salah satu usaha warga di Kampung Gatot, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan jajanan tradisional gatot sekaligus memperkuat identitas Kampung Gatot sebagai destinasi wisata pangan lokal yang siap bersaing dengan ikon wisata lain di Malang.

Selama ini, gatot hanya dikenal di sekitar desa kami. Padahal rasanya khas dan sehat. Dengan belajar membuat konten dan memasarkan lewat Instagram dan TikTok, kami berharap gatot bisa dikenal lebih banyak orang, bahkan wisatawan,” ungkap pemilik Cafe Koka yang juga menjadi tuan rumah workshop.

Workshop ini berfokus pada peningkatan keterampilan warga dalam membuat konten kreatif untuk media sosial, mulai dari teknik memotret produk, menulis caption yang persuasif, hingga memanfaatkan tren digital untuk promosi. Peserta juga diajarkan strategi mengelola akun bisnis agar produk olahan gatot dan kuliner lokal lainnya dapat dikenal lebih luas.

Sumber Foto: Dokumentasi Adrian Hartanto

Sebagai bagian dari program pemasaran, warga bersama tim UM juga menyiapkan lima spot foto bertema budaya Kampung Gatot. Spot ini diharapkan menjadi daya tarik tambahan bagi masyarakat luar, sehingga wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati kuliner gatot, tetapi juga mendapatkan pengalaman visual yang unik dan instagramable.

Perwakilan tim UM, Ardianto Hartanto, menegaskan bahwa pemasaran digital dan spot foto tematik menjadi strategi efektif untuk branding desa. “Kampung Gatot punya potensi besar sebagai pusat jajanan tradisional. Lewat konten kreatif, promosi digital, dan penambahan spot foto budaya, Kampung Gatot bisa tampil sebagai ikon kuliner sekaligus wisata baru di Malang,” jelasnya.

Workshop ini disambut antusias, terutama oleh generasi muda desa yang tertarik mempraktikkan pembuatan konten dengan gawai mereka. Kehadiran pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan penjualan gatot, tetapi juga memperkuat citra Kampung Gatot sebagai desa wisata kuliner berbasis budaya lokal.



Tidak ada komentar