 |
| Sumber: Google Gemini |
FORMOSA NEWS - Mimika, Papua Tengah – PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan sementara seluruh kegiatan operasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, setelah terjadi insiden longsor pada Senin (8/9/2025) malam.
Sekitar pukul 22.00 WIT, material basah dalam jumlah besar menyumbat jalur akses utama di area tambang bawah tanah. Akibat kejadian tersebut, tujuh pekerja kontraktor dilaporkan terjebak tanpa akses evakuasi langsung.
Manajemen Freeport memastikan posisi para pekerja sudah terdeteksi dan seluruhnya dalam kondisi selamat. “Kami telah mengetahui lokasi keberadaan pekerja dan saat ini tim teknis fokus melakukan pembersihan akses serta menyiapkan evakuasi dengan prioritas keselamatan,” tulis pernyataan resmi PTFI.
Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia langsung mengirimkan tim investigasi ke lokasi untuk memastikan penyebab longsor serta langkah-langkah pengamanan tambang. “Keselamatan pekerja adalah prioritas utama. Kami menunggu laporan lengkap dari tim di lapangan,” ujar Bahlil.
Penghentian operasi diperkirakan menimbulkan kerugian finansial yang signifikan. Berdasarkan catatan ekonomi, potensi kerugian Freeport Indonesia mencapai 1,5 hingga 2 juta dolar AS per hari, atau sekitar Rp23 miliar. Dampak langsung juga dirasakan di pasar global, di mana saham induk perusahaan Freeport-McMoRan di bursa Amerika Serikat anjlok hingga 5,8 persen.
Sementara itu, harga tembaga di London Metal Exchange mengalami penurunan tipis sekitar 0,08 persen. Kondisi ini menunjukkan pasar masih menunggu kepastian terkait kelanjutan operasi tambang Grasberg, salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di dunia.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi terhadap tujuh pekerja kontraktor masih berlangsung. Freeport Indonesia menegaskan semua langkah dilakukan sesuai prosedur keselamatan kerja, dan akan memberikan pembaruan resmi secara berkala.
0 Komentar