Subscribe Us

Breaking News

Dinamika Kelompok Tingkatkan Kemampuan Adaptasi Siswa SMPK Garuda Parang Magetan

Sumber Foto: Dokumentasi David Ary Wicaksono 

FORMOSA NEWS - Magetan, Sebuah penelitian terbaru dari tim dosen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya menunjukkan bahwa penerapan metode group dynamics atau dinamika kelompok mampu meningkatkan kemampuan adaptasi siswa SMPK Garuda Parang, Magetan. 

Sekolah Katolik yang menampung banyak siswa dari luar daerah, termasuk dari Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadapi tantangan besar terkait adaptasi siswa terhadap lingkungan baru. Perbedaan budaya, bahasa, hingga kebiasaan hidup kerap membuat siswa mengalami culture shock saat pertama kali tinggal di Magetan.

“Banyak siswa yang awalnya belum memahami tata krama Jawa, misalnya tidak menyapa guru, tidak membungkuk saat melewati orang tua, hingga kebiasaan sehari-hari yang berbeda,” ujar peneliti utama, David Ary Wicaksono.

Melalui intervensi berupa diskusi kelompok, permainan, hingga role play, penelitian ini membuktikan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan adaptasi siswa. Sebelum diberi perlakuan, seluruh siswa (100%) berada dalam kategori adaptasi rendah. Namun setelah lima kali pertemuan dengan metode dinamika kelompok, 60 persen siswa masuk kategori tinggi, sementara sisanya 40 persen berada pada kategori sedang. 

Sumber Foto: Dokumentasi David Ary Wicaksono 

Peningkatan ini terlihat dari perubahan sikap siswa, mulai dari keberanian berpendapat, meningkatnya rasa percaya diri, hingga kemampuan menerapkan tata krama dalam keseharian. “Metode ini efektif bukan hanya secara kognitif, tetapi juga membantu perkembangan emosional dan sosial siswa,” tambah Wicaksono. 

Penelitian yang dimuat dalam Indonesian Journal of Education and Psychological Science (IJEPS) edisi 2025 ini merekomendasikan agar guru terus menerapkan dinamika kelompok dalam kegiatan belajar-mengajar. Selain membantu adaptasi, metode ini juga melatih kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kerja sama antar siswa. 

Dengan hasil penelitian ini, SMPK Garuda Parang diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang menghadapi tantangan serupa, terutama dalam mendidik siswa perantau dari berbagai daerah di Indonesia.

Tidak ada komentar