Metode Perendaman Dingin Tingkatkan Retensi Boraks dan Cegah Jamur Biru pada Kayu Pulai
![]() | |
|
Dalam penelitian yang diterbitkan di Internasional Journal of Integrative Sciences (IJIS), volume 4 nomor 3 tahun 2025, digunakan tiga metode pengawetan tanpa tekanan: perendaman dingin, pencelupan, dan penguasan, dengan konsentrasi boraks sebesar 5% pada masing-masing 20 sampel ulangan. Hasilnya dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan diuji lanjut dengan uji LSD pada taraf kepercayaan 99%.
Hasil menunjukkan bahwa metode pengawetan berpengaruh signifikan terhadap nilai retensi dan intensitas serangan jamur biru. Metode perendaman dingin selama 20 menit menghasilkan nilai retensi tertinggi sebesar 0,687 kg/m³, meskipun belum memenuhi standar AS1604-2004 yang mensyaratkan minimal 0,753 kg/m³. Namun demikian, metode ini secara signifikan menurunkan intensitas serangan jamur biru menjadi hanya 11,55%, dibandingkan kontrol yang mencapai 88,47%.
Sementara itu, metode pencelupan hanya memberikan retensi sebesar 0,486 kg/m³ dan penguasan sebesar 0,479 kg/m³. Keduanya juga menunjukkan tingkat serangan jamur biru yang lebih tinggi dibanding perendaman dingin, yaitu 42,20% dan 64,01%.
Intensitas Serangan Jamur Biru pada Kayu Pulai Berdasarkan | Metode Pengawetan |
Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin baik metode pengawetan, maka semakin tinggi nilai retensi boraks dan semakin rendah intensitas serangan jamur biru. Penambahan waktu perendaman atau peningkatan konsentrasi boraks direkomendasikan agar dapat memenuhi standar kualitas pengawetan kayu.
Dengan demikian, metode perendaman dingin dengan boraks dinilai cukup efektif sebagai langkah awal dalam pengendalian jamur biru pada kayu pulai, dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam penelitian mendatang.
Tidak ada komentar