Subscribe Us

Breaking News

Diskusi Publik Hari Anti Narkoba Internasional, GAMKI Goes To Campus Edukasi Mahasiswa Bahaya Narkoba


FORMOSA NEWS - Medan, Sumut – Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sumatera Utara menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Bahaya Narkoba pada Generasi Muda dalam Perspektif Pendidikan”, Kamis (26/6), di Aula Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. Kegiatan ini menjadi bagian dari program GAMKI Goes To Campus yang bertujuan memberikan edukasi kepada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.


Wakil Rektor IV Universitas HKBP Nommensen, Dr. Erika Pardede, MSc, menyampaikan komitmen kampus dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Salah satunya dengan memberlakukan kewajiban tes urine bagi calon mahasiswa baru. Tidak hanya itu, ke depannya, mahasiswa yang akan mengikuti wisuda juga wajib menunjukkan hasil tes urine bebas narkoba sebagai syarat kelulusan.

“Sebagai bentuk keseriusan, kami juga membatasi jam operasional kampus. Jika sebelumnya aktivitas kampus berlangsung hingga pukul 21.00 WIB, kini hanya sampai pukul 18.00 WIB. Mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tetap diberikan dispensasi, namun tetap dalam pengawasan ketat,” jelas Erika.

Ketua DPD GAMKI Sumut, Swangro Lumbanbatu, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen GAMKI dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. “Mahasiswa adalah agen perubahan dan calon pemimpin bangsa. Kita tidak ingin mereka terpapar narkoba. Karena itu, edukasi dan tindakan pencegahan harus dimulai sejak dini,” tegas Swangro. Ia juga menambahkan bahwa di internal GAMKI sendiri telah diterapkan tes urine bagi seluruh pengurus mulai dari tingkat DPC hingga DPD.

Acara ini dihadiri sekitar 500 peserta dan menghadirkan berbagai narasumber penting, antara lain Kabid Pemberantasan BNN Sumut Kombes Pol Josua Tampubolon, Wadir Res Narkoba Polda Sumut AKBP Diari Estetika, Anggota DPRD Sumut Aripay Tambunan, serta Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, M. Basir Hasibuan.

Dalam paparannya, Kombes Pol Josua menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat menjerat siapa saja, tanpa memandang status sosial, pendidikan, maupun ekonomi. “Tidak ada yang kebal terhadap narkoba. Semua bisa terpapar jika tidak waspada,” ujarnya.

Sementara itu, AKBP Diari Estetika menjelaskan bahwa Polda Sumut terus memperkuat pengawasan terhadap jalur masuk narkoba, terutama di wilayah pesisir pantai timur. Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah peredaran narkotika. “Masyarakat harus sadar dan tidak tergiur keuntungan sesaat dari bisnis haram ini,” ungkapnya.

Anggota DPRD Sumut, Aripay Tambunan, menekankan pentingnya strategi tiga pilar dalam penanggulangan narkoba, yakni pencegahan melalui edukasi dan penguatan keluarga, penindakan hukum yang tegas, serta rehabilitasi dengan perluasan layanan gratis dan pendampingan sosial ekonomi.

Senada dengan itu, M. Basir Hasibuan menyatakan bahwa remaja dan mahasiswa adalah kelompok usia yang paling rentan terhadap penyalahgunaan narkotika. Ia menyoroti tantangan zaman seperti arus materialisme dan hedonisme yang memperlemah nasionalisme dan meningkatkan individualisme di kalangan generasi muda.

“Ketidakmampuan generasi muda dalam menyesuaikan diri dengan dinamika politik dan sosial juga dapat memicu anarkisme dan liberalisme yang berbahaya,” ujarnya menutup sesi diskusi.

Diskusi publik ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara kampus, pemerintah, dan organisasi kepemudaan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dari narkoba.

Jurnalis : GAMKI / Junianto Marbun

Tidak ada komentar