Warisan Hutang Rp 10.000 T dari Jokowi Untuk Prabowo

lusius-sinurat
By -
0

FORMOSA NEWS, Jakarta - Utang pemerintah terus bertambah di tengah pandemi Covid-19. Hingga April, Kementerian Keuangan mencatat posisi utang mencapai Rp6.527,29 triliun

Angka ini diperkirakan terus bertambah hingga akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Didik J Rachbini, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)  mengatakan bahwa utang badan usaha milik negara (BUMN) perbankan dan nonperbankan yang pasti akan ditanggung negara jika gagal bayar mencapai Rp2.143 triliun.

Jadi total utang publik sekarang mencapai Rp8.504 triliun. Artinya di akhir periode pemerintahannya Jokowi akan mewariskan lebih dari Rp10.000 triliun kepada presiden berikutnya. 

Pada tahun 2019 utang yang diputuskan di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp921,5 triliun. Keperluan tersebut untuk membayar bunga, pokok, dan sisanya menambal kebutuhan defisit.

Sentara tahun 2020 lalu, rencana utang ingin ditekan menjadi Rp651,1 triliun agar wajah APBN kelihatan apik. Tapi krisis dan pandemi mengharuskan utang tahun 2020 dinaikkan hampir 2 kali lipat menjadi Rp1226 triliun.

Perubahan-perubahan tersebut mencerminkan perilaku labil dan seenak sendiri dari penguasa. Akibatnya, setiap tahun kewajiban pembayaran utang pokok dan bunga plus cicilan utang luar negeri pemerintah yang tidak termasuk swasta pada 2020 mencapai Rp772 triliun.

Sementara itu, pembayaran utang dari kantong APBN ke depan bisa bergerak cepat menuju Rp1.000 triliun dalam waktu tidak terlalu lama.

Bukan tak mungkin gabungan dari masalah APBN ini, ditambah kepercayaan publik merosot maka krisis bisa terjadi.

Sumber: BisnisCom
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)