Sebuah
pengabdian terbaru mengungkap bahwa kelekatan antara orang tua dan anak serta
lingkungan sosial di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
penyesuaian psikososial remaja. Pengabdian ini dilakukan oleh Fiktina Vifri
Ismiriyam dan Wulansari dari Universitas Ngudi Waluyo, dengan melibatkan 250
siswa SMA berusia 15-18 tahun.
Pengabdian tersebut menunjukkan bahwa dukungan emosional yang hangat dari orang
tua, disertai suasana sekolah yang positif dan suportif, dapat meningkatkan
kemampuan remaja dalam beradaptasi secara emosional dan sosial. Kondisi ini
menjadi kunci agar remaja mampu menghadapi berbagai tekanan hidup dan membangun
hubungan yang sehat dengan lingkungan sekitar.
“Remaja yang merasa memiliki tempat aman di rumah dan merasa diterima di
sekolah cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih baik, harga diri yang
lebih stabil, serta kemampuan berinteraksi sosial yang lebih baik,” jelas Tim
Pengabdian.
Dalam Pengabdian ini, ditemukan bahwa kedua
faktor tersebut tidak hanya bekerja secara terpisah, tetapi saling memperkuat
satu sama lain. Artinya, semakin baik hubungan antara orang tua dan anak, maka
dukungan positif dari sekolah akan semakin efektif dalam meningkatkan
kesejahteraan psikologis remaja.
Sebaliknya, jika hubungan dalam keluarga kurang harmonis, maka peran sekolah
menjadi lebih penting untuk memberikan dukungan sosial yang mampu membantu
remaja tetap berkembang secara sehat.
Tim Pengabdian juga menyampaikan bahwa sekolah perlu memperkuat budaya positif,
menciptakan lingkungan inklusif, serta membangun hubungan baik antara guru dan
siswa. Sementara orang tua dianjurkan untuk meningkatkan komunikasi terbuka,
memberikan perhatian emosional, dan menciptakan suasana rumah yang penuh
penerimaan.
Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan program penguatan
keluarga dan sekolah yang lebih terintegrasi demi mendukung perkembangan
psikologis remaja.
0 Komentar