Subscribe Us

Breaking News

Luhut Binsar Pandjaitan dan Jokowi Bertemu: Ini Yang Dibicarakan!

Gambar: Instagram Luhut.pandjaitan

FORMOSA NEWS - Jakarta, 2 Juli 2025 — Di tengah padatnya agenda kerja, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, menyempatkan diri untuk bertemu sahabat sekaligus mantan atasannya, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Pertemuan hangat ini berlangsung selama lebih dari satu jam dan diwarnai suasana kekeluargaan. Luhut datang didampingi oleh istrinya, sementara Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Keduanya berbincang santai, mengenang masa-masa saat bersama memimpin pemerintahan, serta bertukar kabar mengenai keluarga masing-masing.

Meski dalam kondisi kesehatan yang belum sepenuhnya pulih, Presiden Jokowi tetap menyambut tamunya dengan ramah dan penuh kehangatan. Dalam momen itu, beliau bahkan sempat menemani cucu-cucunya bermain, sambil bersenda gurau bersama Luhut dan istri.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menitipkan salam hormat kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya dalam memimpin bangsa. Luhut pun menyampaikan salam dari Presiden Prabowo untuk Jokowi, menunjukkan hubungan yang harmonis antara dua generasi pemimpin bangsa.

“Kami berdua sempat berbicara dari hati ke hati. Saya merasa sedih karena masih ada pihak-pihak yang melupakan jasa beliau. Padahal, menghormati pemimpin terdahulu adalah bagian dari budaya bangsa yang dijunjung tinggi oleh Presiden Prabowo,” ujar Luhut.

Ia juga menambahkan bahwa meski Jokowi kini berada di luar lingkaran kekuasaan, sikap tenang, damai, dan tulus tetap terlihat jelas. “Beliau tetaplah sosok pemimpin yang mencintai negeri ini dengan cara yang konsisten dan penuh integritas,” imbuh Luhut.

Sebelum berpamitan, Luhut dan sang istri turut mendoakan secara khusus agar Jokowi segera pulih dari kondisi kesehatannya. Mereka berharap Jokowi bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan terus menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia.

“Beliau tidak hanya pemimpin besar di masa lalu, tetapi juga figur yang selalu membawa pesan moral dan keteladanan. Ketulusan dan kecintaannya pada negeri ini masih sangat terasa,” tutup Luhut.

Pertemuan ini menjadi simbol penting bagi publik — bahwa nilai saling menghormati, silaturahmi, dan penghargaan terhadap jasa para pemimpin terdahulu adalah bagian tak terpisahkan dari etika kebangsaan Indonesia.

Tidak ada komentar