Musik Jadi Identitas: Gen Z & Fenomena Spotify Wrapped
Menurut laporan dari DCDX (2024), lebih dari 78% Gen Z di Indonesia mengaku bahwa Spotify Wrapped adalah cara paling jujur untuk mengenal diri sendiri dan memperlihatkan citra mereka ke publik. Bahkan tak sedikit yang mengedit ulang tampilan Wrapped mereka agar terlihat lebih “aesthetic” sebelum dibagikan ke Instagram Stories atau TikTok.
“Bukan cuma soal lagu, tapi ini tentang siapa kita. Kalau Wrapped-ku banyak lagu mellow, ya berarti aku lagi sensitif tahun ini,” ujar Lintang (22), mahasiswi dan TikTok content creator.
Lebih dari sekadar kebiasaan mendengarkan musik, tren ini menunjukkan bagaimana Gen Z menggunakan teknologi untuk membentuk persona digital mereka. Lagu favorit tak ubahnya bio Instagram yang penuh kode dan emosi. Dari Taylor Swift, BTS, hingga Fiersa Besari—setiap musisi membawa makna yang lebih dalam di balik statistik pemutaran.
Statistik Singkat:
-
65% Gen Z menilai Spotify Wrapped sebagai "refleksi diri"
-
42% mengaku membagikan Wrapped mereka karena ingin terlihat “relatable”
-
58% memilih lagu berdasarkan mood, bukan hanya tren
Dengan hadirnya platform baru seperti TikTok Music dan peningkatan fitur AI dalam merekomendasikan lagu, hubungan Gen Z dengan musik makin personal. Playlist mereka tak hanya menghibur, tapi juga menyembuhkan, memotivasi, dan... tentu saja, mendefinisikan siapa mereka sebenarnya.
Musik bukan lagi sekadar suara. Bagi Gen Z, musik adalah identitas.
Tidak ada komentar