Staf pelatih Indonesia marah ketika wasit memberikan waktu tambahan yang terlalu banyak, dan asisten pelatih Shin Tae-yong diusir karena bereaksi berlebihan. Setelah gol penyama Bahrain, Indonesia berusaha mengembalikan bola ke permainan dengan cepat, tetapi wasit meniup peluit akhir. Indonesia kehilangan kemenangan dan kesempatan untuk meraih posisi kedua di grup C.
Dalam pertandingan ini, pelatih Shin menurunkan 10 pemain berdarah Indonesia yang lahir di Belanda, Belgia, dan Spanyol. Satu-satunya pemain yang 100% Indonesia adalah Malik Risaldi. Meski memiliki susunan pemain seperti itu, Shin memilih strategi permainan counter-attack dengan formasi 5-4-1.
Ketika Indonesia menjaga permainan dengan baik, mereka kebobolan gol di menit ke-15 berkat momen brilian dari Marhoon. Dia mengambil tendangan bebas dari jarak lebih dari 30 m, dan bola mengenai mistar gawang sebelum wasit mengesahkan gol setelah bola melintasi garis gawang.
Gol yang kebobolan memaksa Indonesia mengubah pendekatan mereka. Namun, tim menunjukkan kurangnya kohesi dalam serangan. Setelah 45 menit bermain di babak pertama, Indonesia tidak memiliki satu pun tembakan tepat sasaran.
Saat semua orang berpikir Indonesia akan masuk jeda dengan ketinggalan satu gol, mereka menyamakan kedudukan di menit ketiga waktu tambahan, dengan tembakan pertama mereka tepat sasaran. Setelah umpan silang dari sayap kanan, bek Bahrain menyundul bola dari pemain Indonesia, menciptakan peluang bagi Ragnar Oratmangoen untuk menyelesaikannya.
Gol penyama kedudukan membantu meningkatkan semangat Indonesia untuk menyerang di babak kedua. Tim asal Asia Tenggara itu mendominasi dan berhasil mencetak gol di menit ke-75. Striker yang lahir di Belanda, Rafael Struick, menyelesaikan dengan tembakan cepat saat masuk ke kotak penalti, mengarahkan bola ke sudut jauh.
Setelah gol itu, Bahrain melancarkan serangan, tetapi tidak dapat menembus pertahanan Indonesia. Strategi mereka hanya mengandalkan umpan silang ke area penalti untuk mencari gol penyama. Namun, menghadapi bek tinggi yang lahir dan dibesarkan di Eropa, Bahrain harus menunggu hingga menit kesembilan waktu tambahan untuk menyelamatkan satu poin.
Setelah kehilangan kesempatan untuk meraih kemenangan bersejarah di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia, Indonesia kini mengumpulkan tiga poin dari tiga kali imbang melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain. Pada 15 Oktober, mereka akan menghadapi China.
Posting Komentar
0Komentar