Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Makitaipan keturunan Hungaria-Amerika George Soros

lusius-sinurat
By -
0


FORMOSA NEWS, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev melayangkan pernyataan keras da makian terkait penentangan atas invasi Negeri Beruang Merah terebut ke Ukraina.

Medvedev, yang selama ini menjadi sekutu dan pendukung utama Presiden Vladimir Putin, mengatakan upaya Rusia untuk memberantas rezim 'Neo-Nazi' di Kyiv selalu mendapat penentangan dari berbagai LSM yang didukung oleh taipan keturunan Hungaria-Amerika, George Soros.

Pengakuan atas efektivitas upaya bersama kita melawan rezim neo-nazi di Kiev membawa kebanggaan yang luar biasa. 

"Pengakuan ini datang dari organisasi-organisasi yang tidak menyenangkan seperti LSM yang dimiliki oleh Soros, orang tua yang tak menyenangkan, yang telah melaporkan karya kita yang rendah hati ini kepada Pengadilan Pidana Internasional (ICC)," katanya di X, dikutip Minggu (9/6/2024).

Dia melanjutkan LSM-LSM tersebut merupakan kaki tangan "teroris" yang telah membunuh 20 warga Rusia dalam serangan Jumat lalu.

"Kejadian ini semakin memotivasi kita untuk terus bekerja melawan kelompok Nazi yang keji ini. Kami akan menjadi lebih marah, lebih tanpa ampun, dan lebih mematikan dalam mengungkap segala bentuk kejahatan rezim Bandera dan para patron mereka," katanya.

Adapun pernyataannya dilontarkan saat tensi hubungan Rusia dan NATO kian memanas. Terbaru, Putin membantah keras klaim yang menyebutkan pihaknya siap untuk menyerang NATO. 

Menurutnya, hal tersebut adalah upaya bodoh untuk mempertahankan hegemoni global Barat karena rasa takut.

Putin ditanya tentang persiapan NATO untuk mempertahankan diri dari "invasi" Rusia pada pertemuan dengan para pemimpin kantor berita internasional besar pada Rabu (5/6/2024), di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF).

"Begini, seseorang membayangkan Rusia ingin menyerang NATO. Apakah kamu sudah benar-benar gila? Siapa yang mengemukakan omong kosong ini? Ini omong kosong," kata Putin, dilansir Russia Today, Kamis (6/6/2024).

Putin menyatakan bahwa omong kosong tersebut bertujuan untuk menipu masyarakat Barat, mendesak mereka untuk mempersenjatai diri dan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.

"Sebenarnya kenapa ini dilakukan? Untuk mempertahankan posisi kehebatan mereka sendiri, itulah alasannya. 
Kisah-kisah menakutkan ini, yang ditujukan untuk warga kota di Jerman, Prancis, dan negara-negara lain di Eropa, sama sekali tidak ada apa-apanya," jelas Putin.

"Di Ukraina, kami hanya melindungi diri kami sendiri. Jangan mengada-ada dan kemudian membentuk opini tentang Rusia berdasarkan hal tersebut. Kamu hanya melukai dirimu sendiri dengan cara ini," tegasnya.

Dalam sesi tersebut, yang berlangsung lebih dari tiga jam, Putin berulang kali membahas akar penyebab invasi Rusia di Ukraina, mulai dari kudeta yang didukung AS pada 2014 hingga kekejaman pemerintah Kyiv di Donbass dan kegagalan proses perdamaian Minsk yang dialami para pemimpin Barat.

Presiden Rusia berargumentasi bahwa Amerika Serikat (AS) mengucurkan miliaran dolar uang tunai, senjata, amunisi dan peralatan ke Ukraina bukan karena mereka mencintai Ukraina, namun karena keyakinan bahwa hal ini akan memajukan "kebesaran dan kepemimpinan global" Amerika.

"Tidak ada seorang pun di AS yang peduli dengan kepentingan Ukraina," kata Putin kepada kepala badan tersebut.

Meskipun Moskow tidak berniat untuk "menyerang" Eropa, namun pihaknya akan mempertimbangkan untuk melakukan pembalasan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya karena memberikan rudal jarak jauh kepada Kyiv dengan memasok senjata serupa kepada musuh-musuh Barat di wilayah yang "sensitif".**

Editor : Muti Amanda
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)