FORMOSA NEWS, Jakarta - Menurut Data yang dievaluasi Menteri/Bappenas Soeharso, terdapat kesalahan pengecualian dan inklusi sekitar 40-an% itu melenceng, (tepatnya) 46% tidak tepat.
Hal ini ditegaskan Suharso dalam acara peluncuranan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek): Wujudkan Satu Data Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2024).
Suharso mengatakan besarnya jumlah bansos yang salah sasarannya disebabkan oleh buruknya penerima data.
Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan sistem Data Regsosek yang nantinya akan digunakan sebagai basis penerima data bansos pemerintah.
Regsosek merupakan basis data yang memiliki informasi seputar sosial ekonomi hampir 100% penduduk Indonesia. Data Regsosek mengidentifikasi kesejahteraan penduduk mulai dari yang termiskin hingga paling sejahtera dengan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Data yang terkandung dalam Regsosek di antaranya informasi kependudukan, geospasial, kondisi perumahan, sanitasi dan air bersih, ketenagakerjaan, aset dan kepemilikan usaha, pendidikan, kesehatan, penyandang disabilitas dan program perlindungan sosial.**
Posting Komentar
0Komentar