Imbas Penjualan Mobil Listrik Turun, Elon Musk Pulangkan Petinggi Tesla ke China

lusius-sinurat
By -
0
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang bertemu dengan Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk di Beijing, Cina, 30 Mei 2023.

FORMOSA NEWS, China - CEO Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa menurutnya China tertarik pada kerangka kerjasama internasional tentang kecerdasan buatan, dari percakapan yang dia lakukan saat berkunjung beberapa pekan lalu.

"Cina jelas tertarik untuk bekerja dalam kerangka kerjasama internasional untuk regulasi AI," kata Musk, dikutip dari Reuters, Rabu 13 Juli 2023.

Bos Tesla pemilik Twitter itu sebelumnya mengatakan bahwa dia memberitahu para pemimpin senior di China terkait penciptaan kecerdasan super digital atau digital intelligence berbasis AI dapat merebut Partai Komunis China yang kini dipimpin oleh Xi Jinping dan mengambil kendali negara.

Musk mengungkapkan dalam panggilan Twitter Spaces pada Rabu, 12 Juli 2023 bahwa dia telah bertemu dengan kepemimpinan senior di Cina setelah perjalanan pada bulan Mei. Musk mengatakan mereka telah membahas potensi bahaya AI dan potensi teknologi untuk mengklaim kekuatan.

"Saya pikir itu beresonansi. Tidak ada pemerintah yang ingin digulingkan oleh superintelligence digital," kata Musk dikutip dari Insider, Kamis, 13 Juli 2023.

Musk sebelumnya telah memperingatkan tentang potensi bahaya AI menjadi semacam superintelligence dengan beberapa kemampuan yang dimiliki manusia. Kekhawatirannya semakin menjadi sejak peluncuran ChatGPT OpenAI. Dia mengatakan pada panggilan Twitter Spaces bahwa dia ingin "menekan jeda" pada kemajuan AI tetapi tampaknya itu tak realistis.

Selama perjalanannya ke Cina, Musk diperlakukan seperti bangsawan. Dia bertemu dengan pejabat senior pemerintah dan pemimpin bisnis untuk membahas topik populer seperti AI.

Musk mengatakan bahwa percakapannya dengan para pemimpin di Negeri Tirai Bambu itu telah memicu minat untuk bekerja pada kerangka kerja kooperatif internasional untuk mengatur AI.

Dia menambahkan bahwa dia telah mengadvokasi peraturan dan pengawasan kecerdasan buatan, termasuk dalam pertemuannya di China. Meski pun dia mengakui bahwa ada sedikit ketakpercayaan terhadap Amerika Serikat.

Sebelumnya, Musk juga mengklaim bahwa AI dapat menyebabkan kehancuran peradaban bagi manusia, meskipun dia tetap terlibat dalam pertumbuhan AI melalui beberapa perusahaan miliknya. Namun, dia mengatakan bahwa dia mendukung peraturan pemerintah tentang AI.

"Badan pengatur perlu memulai dengan kelompok yang awalnya mencari wawasan tentang AI, kemudian meminta pendapat dari industri, dan kemudian mengusulkan pembuatan aturan," demikian Elon Musk, dikutip dari CNN, Senin, 17 April 2023.

Editor : Muti amanda chairiyah
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)