Rupiah melemah terhadap dolar AS (Foto: ANTARA) |
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati hal itu disebabkan oleh situasi global yang saat ini sedang terjadi.
"Saya sampaikan bahwa situasi global yang berkembang saat ini pasti akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat," je Sri Mulyani @smindrawati,20/_ Sabtu, 20 April 2024.
Menurut Sri Mulyani menguatnya dolar AS dari sisi ekspor akan membuat penerimaan jauh lebih baik. Sedangkan dari sisi impor menguatnya dolar AS akan berdampak terhadap inflasi di Indonesia.
Sri Mulyani meminta Pemerintah untuk terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini.
"Dengan adanya kondisi ini Pemerintah akan menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia baik dari sisi moneter maupun fiskal. Dalam hal ini Kemenkeu akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI)," tegas Sri Mulyani di sela-sela agenda Spring Meetings IMF-World Bank 2024.
"Stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada. Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel," jelasnya.
Pemerintah tetap optimis ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh di level 5 persen pada tahun ini. Hal itu berkaca pada daya tahan ekonomi saat menghadapi pandemi lalu.
"Saya sampaikan bahwa Indonesia masih optimis dan confident memiliki resiliensi ekonomi yang bagus, seperti saat melewati krisis pandemi lalu.
"Dengan adanya kondisi ini Pemerintah akan menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia baik dari sisi moneter maupun fiskal. Dalam hal ini Kemenkeu akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI)," tegas Sri Mulyani di sela-sela agenda Spring Meetings IMF-World Bank 2024.
"Stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada. Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel," jelasnya.
Pemerintah tetap optimis ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh di level 5 persen pada tahun ini. Hal itu berkaca pada daya tahan ekonomi saat menghadapi pandemi lalu.
"Saya sampaikan bahwa Indonesia masih optimis dan confident memiliki resiliensi ekonomi yang bagus, seperti saat melewati krisis pandemi lalu.
Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus," tutup Sri Mulyani.
Posting Komentar
0Komentar