![]() |
Roket dan drone Iran menghantam wilayah Israel |
FORMOSA NEWS - Ada kekuatiran baru mengenai konflik terbuka antara Iran dan Israel. Konflik ini, kalau tidak hati-hati bahkan akan memicu terjadinya Perang Dunia III. Israel akan didukung Amerika dan Iran akan disokong Rusia.
Kekuatiran ini bermula dari serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4) malam sebagai aksi balasan atas tragedi hancurnya gedung konsulat Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.Pada April Mop itu pesawat-pesawat tempur Israel menewaskan 13 orang, termasuk seorang komandan senior dari Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.
Sebagai musuh abadi, Iran tidak tinggal diam. "Kami tidak akan tinggal diam terhadap provokasi Israel," seru pemimpin agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Selasa (2/4).
“Kami akan membuat Israel menyesali tindak pidananya yang ini dan yang lain,” tambah Khamenei, seperti dikutip dari AFP. Ketegangan pun meruncing. Iran mengirim ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel, menandai eskalasi serius dalam konflik yang telah berlangsung sebulan ini.
Kendati sistem persenjataan canggil Israel bisa menahan sebagian besar serangan, namun kerusakan ringan juga terjadi di Bandara Israel dan seorang anak perempuan terluka berat.
Sebelumnya Amerika Serikat meminta Iran untuk tidak melakukan pembalasan. Tapi negara-negara Barat juga tidak mengutuk Israel atas serangan tersebut.
Biden malah mengecam serangan Iran, dan siap mendukung penuh pertahanan Israel
“Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir. Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari prajurit kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” seru Biden dalam tulisan pernyataan Gedung Putih.
Biden juga menyampaikan, dalam pembicaraan telepon dengan Benjamin Netanyahu, dia menegaskan komitmen AS untuk mendukung Israel dalam menghadapi serangan tersebut.
Kenyataannya konflik antara Iran dan Israel mencapai titik kritis setelah serangkaian peristiwa provokatif di Timur Tengah. Rusia menyebut bahwa pemicu Konflik Iran-Israel adalah negara-negara Barat. Rusia turut menyatakan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah usai serangan Iran terhadap Israel.
Mereka mendesak semua pihak untuk menahan diri, tetapi mengakui bahwa ketegangan akan terus tinggi hingga konflik Israel dan Palestina terselesaikan.
“Kami menyampaikan keprihatinan ekstrem atas eskalasi berbahaya lainnya di kawasan ini (Timur Tengah),” ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia, Minggu (14/4), seperti dikutip Reuters.
Serangan balik Iran terhadap Israel, Sabtu (13/4) juga berdampak pada jadwal penerbangan maskapai besar di Timur Tengah.
Sebagai musuh abadi, Iran tidak tinggal diam. "Kami tidak akan tinggal diam terhadap provokasi Israel," seru pemimpin agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Selasa (2/4).
“Kami akan membuat Israel menyesali tindak pidananya yang ini dan yang lain,” tambah Khamenei, seperti dikutip dari AFP. Ketegangan pun meruncing. Iran mengirim ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel, menandai eskalasi serius dalam konflik yang telah berlangsung sebulan ini.
Kendati sistem persenjataan canggil Israel bisa menahan sebagian besar serangan, namun kerusakan ringan juga terjadi di Bandara Israel dan seorang anak perempuan terluka berat.
Sebelumnya Amerika Serikat meminta Iran untuk tidak melakukan pembalasan. Tapi negara-negara Barat juga tidak mengutuk Israel atas serangan tersebut.
Biden malah mengecam serangan Iran, dan siap mendukung penuh pertahanan Israel
“Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir. Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari prajurit kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” seru Biden dalam tulisan pernyataan Gedung Putih.
Biden juga menyampaikan, dalam pembicaraan telepon dengan Benjamin Netanyahu, dia menegaskan komitmen AS untuk mendukung Israel dalam menghadapi serangan tersebut.
Kenyataannya konflik antara Iran dan Israel mencapai titik kritis setelah serangkaian peristiwa provokatif di Timur Tengah. Rusia menyebut bahwa pemicu Konflik Iran-Israel adalah negara-negara Barat. Rusia turut menyatakan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah usai serangan Iran terhadap Israel.
Mereka mendesak semua pihak untuk menahan diri, tetapi mengakui bahwa ketegangan akan terus tinggi hingga konflik Israel dan Palestina terselesaikan.
“Kami menyampaikan keprihatinan ekstrem atas eskalasi berbahaya lainnya di kawasan ini (Timur Tengah),” ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia, Minggu (14/4), seperti dikutip Reuters.
Serangan balik Iran terhadap Israel, Sabtu (13/4) juga berdampak pada jadwal penerbangan maskapai besar di Timur Tengah.
Dikutip dari Reuters, maskapai Emirates Airlines dan Etihad Airways mengalami gangguan layanan dengan pembatalan beberapa penerbangan dan perubahan rute.
“Beberapa penerbangan kami terkena dampak penutupan sementara sejumlah wilayah udara di kawasan ini,” tulis pernyataan Fly Dubai dari Uni Emirat Arab, Minggu (14/4).
Emirates Airlines menyatakan, beberapa penerbangan mereka terpengaruh oleh penutupan sementara wilayah udara di kawasan tersebut. Di sisi lain, Etihad Airways memutuskan untuk membatalkan layanan ke Tel Aviv dan Amman pada Minggu (14/4).
Syukurlah, sejauh ini militer tidak berniat melanjutkan operasi melawan Israel, serta menyatakan bahwa operasi militer tersebut telah selesai. Hal itu disampaikan Kepala staf militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Minggu (14/4).
Dilansir IRNA (Islamic Republic News Agency), Baqeri mengatakan operasi militer tersebut dilakukan karena Israel telah melanggar batas terhadap Iran.
"Hal tersebut tidak dapat diterima."
Ia menganggap tindakan serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus merupakan tindakan yang kelewat batas dikutuk oleh semua negara. Para penasihat hukum Iran yang hadir terbunuh. Jenderal senior tersebut lebih lanjut mengatakan serangan Israel harus ditanggapi, dan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan hukuman ini harus dilakukan.
Rektor Universitas Jenderal A Yani, Hikmahanto mengatakan meski Amerika Serikat sudah membuat pernyataan akan berada di belakang Israel, namun dunia akan mengecam sikap AS ini.
"Bila AS akan tetap membantu Israel dalam serangan balasan ke Iran bukannya tidak mungkin negara-negara lain seperti Korea Utara dan Rusia akan membantu Iran. Perang di Timur Tengah akan bereskalasi yang menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang tentunya akan merugikan seluruh umat manusia," jelas Hikmahanto.
“Beberapa penerbangan kami terkena dampak penutupan sementara sejumlah wilayah udara di kawasan ini,” tulis pernyataan Fly Dubai dari Uni Emirat Arab, Minggu (14/4).
Emirates Airlines menyatakan, beberapa penerbangan mereka terpengaruh oleh penutupan sementara wilayah udara di kawasan tersebut. Di sisi lain, Etihad Airways memutuskan untuk membatalkan layanan ke Tel Aviv dan Amman pada Minggu (14/4).
Syukurlah, sejauh ini militer tidak berniat melanjutkan operasi melawan Israel, serta menyatakan bahwa operasi militer tersebut telah selesai. Hal itu disampaikan Kepala staf militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Minggu (14/4).
Dilansir IRNA (Islamic Republic News Agency), Baqeri mengatakan operasi militer tersebut dilakukan karena Israel telah melanggar batas terhadap Iran.
"Hal tersebut tidak dapat diterima."
Ia menganggap tindakan serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus merupakan tindakan yang kelewat batas dikutuk oleh semua negara. Para penasihat hukum Iran yang hadir terbunuh. Jenderal senior tersebut lebih lanjut mengatakan serangan Israel harus ditanggapi, dan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan hukuman ini harus dilakukan.
Rektor Universitas Jenderal A Yani, Hikmahanto mengatakan meski Amerika Serikat sudah membuat pernyataan akan berada di belakang Israel, namun dunia akan mengecam sikap AS ini.
"Bila AS akan tetap membantu Israel dalam serangan balasan ke Iran bukannya tidak mungkin negara-negara lain seperti Korea Utara dan Rusia akan membantu Iran. Perang di Timur Tengah akan bereskalasi yang menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang tentunya akan merugikan seluruh umat manusia," jelas Hikmahanto.
Posting Komentar
0Komentar