Apa itu Ilmu Bisnis Analitik? Dan Bagaimana menggunakan ilmu ini untuk memajukan Bisnis?

NSSC
By -
0
Apa itu Ilmu Bisnis Analitik? Dan Bagaimana menggunakan ilmu ini untuk memajukan Bisnis?
illustrasi/pexcels/Lukas

FORMOSA NEWS - Seorang manager kredit resiko di sebuah perusahaan perbankan akan mengerti betapa pentingnya kemampuan untuk  menentukan apakah memberikan pinjaman kepada seorang konsumen atau tidak. 

Nah jika ya, maka berapa jumlah pinjaman yang layak diberikan kepeda peminjam sesuai dengan kemampuan membayar cicilannya.

Pertanyaan seperti ini, dapat dijawab oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ghodselahi and Ashkan Amirmadhi beberapa tahun silam menunjukan sebuah bukti akan peran beberapa algoritma machine learning dalam melakukan credit scoring

Dalam penelitian ini,  Ahmad Ghodselahi and Ashkan Amirmadhi menggunakan 3 basis algoritma machine learning yakni Support vector machine, Neural Networks and Decision Tree. 

Dalam penelitiannya, teknologi machine learning ini terbukti dapat meningkatkan performa credit scoring yang berdampak pada pengurangan resiko gagal bayar oleh konsumen.

Beberapa universitas di Indonesia, saat ini sudah mengintegrasikan ilmu ini ke kurikulum pendidikannya. Lalu apa itu ilmu bisnis analitik?

Bisnis Analitik adalah seperangkat disiplin ilmu dan teknologi yang digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bisnis dengan memanfaatkan ilmu analysis data, metode statistik, dan metode kuantitatif lainnya (termasuk teknologi AI) untuk menghasilkan Keputusan bisnis yang paling efisien dan produktif.

Dalam hal ini, secara umum terdapat 3 domain utama dari bisnis analitik yakni deskriptif analitik, prediktif analitik dan preskriptif analitik.

Deskriptif analitik di manfaatkan untuk melihat dan memahami karakteristik data. Selanjutnya, dari analysis ini, kita dapat memahami apa proses yang sudah dan sedang terjadi dalam bisnis. 

Setidaknya, ada 4 teknik yang dapat dilakukan dalam analisis deksriptif ini yakni, analisis keterpusatan data (central tendency), Keberagaman Data (data variability), deteksi anomali (outliers) dan analisis korelasi antar variable.    

Prediktif analitik digunakan untuk memprediksi kejadian di masa depan. Misalnya, mempredikasi harga bahan baku bulan depan, sehingga dapat membuat Keputusan apakah harus meningkatkan stok barang di Gudang atau sebaliknya. 

Ada bebrapa algoritma yang popular untuk melaksanakan analisis prediktif ini, yakni random forest, support vector machine, neural network, dan deep learning.

Domain yang ketiga adalah prescriptif analitik. Preskriptif analitik digunakan untuk menjawab pertanyaan apa yang ideal untuk bisnis. Preskriptif analitik dapat melengkapi hasil dari prediktif analitik. 

Misalnya, jika sudah diprediksi harga bahan baku akan naik tahun depan, maka perlu dilakukan aksi atau Keputusan agar bisnis tidak mengalami kerugian. 

Salah satu aksi yang perlu dilakukan adalah analisis optimasi stok barang di Gudang. Sehingga, kita stok barang di Gudang ditambah, tidak mengacaukan proses manajemen Gudang dan pada akhirnya tetap meningkatkan efekifitas dan produktifitas di Perusahaan.

Ilmu bisnis analitik saat ini sangat demanding di dunia bisnis. Hal ini terjadi, karena Keputusan bisnis sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan data empiris dilapangan atau sering disebut dengan data driven decision bukan sebaliknya hanya melalui Keputusan yang subjektif (subjective opinion).


Penulis:

Genesis Sembiring Depari, S.Pd, MBA, Ph.D

*Dosen Bisnis Analitik Universitas Pelita Harapan, Kampus Medan


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)