“Saya sangat terpukul saat tahu ketinggalan pesawat.
Yang terus terlintas di benak saya hanyalah, ‘Seandainya saya berangkat sedikit lebih awal, saya pasti sempat naik pesawat’. Saya bahkan memohon pada petugas agar diizinkan masuk, tapi mereka tetap menolak,” kenangnya.
Pesawat tujuan London itu lepas landas sesuai jadwal, namun hanya bertahan 30 detik di udara sebelum jatuh akibat gagal mencapai ketinggian.
Pesawat menabrak kawasan permukiman, menewaskan seluruh 241 penumpang, 12 awak kabin, dan sedikitnya 8 orang di darat.
Chauhan masih mengingat dengan jelas betapa kesalnya ia saat terjebak kemacetan dalam perjalanan menuju Bandara Ahmedabad.
Keterlambatan itu begitu mengecewakan. Namun siapa sangka, peristiwa yang awalnya membuatnya frustrasi justru menjadi penyelamat nyawanya.
Di balik pengalaman pahit itu, ternyata ada maksud ilahi dan anugerah yang tak terduga.
Posting Komentar
0Komentar